Cylea Barbata Miers (Cincau Hijau)

Posted on 1 July 2009

19


Setelah menunggu berbulan-bulan akhirnya saya bisa melakukan panen perdana daun cincau. Kedengarannya sederhana, namun bagi saya memberikan kepuasan tersendiri. Sebelumnya, potongan batang cincau (stek) yang saya bawa dari Malang selalu saja gagal tumbuh saat saya tanam di tanah Solo. Kesempatan mudik ke Malang selalu saya sempatkan membawa batang cincau untuk kemudian saya tancapkan di salah satu pot di rumah. Entah tancapan yang keberapa, tahu-tahu saya melihat pucuk daun cincau bermunculan di salah satu batang. Setelah agak banyak daunnya tanaman tersebut dipindah ke lahan yang lebih luas, tanpa pot.

Dari sebutannya yang berbau oriental, kata “cincau” sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Sedangkan warna cincau yang dihasilkan berbeda-beda tergantung daun tumbuhan yang dipakai:
Cylea barbata Miers, cincau hijau, menghasilkan gel berwarna hijau
Mesona palustris Bl. (cincau hitam), menghasilkan gel berwarna hitam

Mengenai manfaat mengkonsumsi jeli cincau ini, dari beberapa literatur disebutkan bahwa kandungan serat cincau membantu:
– memerangi penyakit degeneratif seperti jantung koroner
– mengendalikan tekanan darah tinggi
– menyingkirkan senyawa-senyawa yang berbahaya bagi tubuh termasuk pemicu kanker
– mencegah kanker pada ginjal dan antiradang
– dan lain-lain

Sedangkan yang saya petik adalah jenis cincau yang pertama. Dari 1 batang yang saya tanam bercabang menjadi 4. Saya memanen 2 ruas batang dengan ketinggian 2 meter. Tidak terlalu banyak sih, tapi bisa menghasilkan agar-agar cincau sebanyak 4 baskom kecil. Panen perdana ini saya nikmati bersama dengan tetangga terdekat dengan rumah. Jangan kuatir, meski anda tidak kebagian es endolnya, saya akan membagikan resep pembuatannya

Bahan:
– daun cincau
– air matang
– santan instan
– gula merah dan putih
– daun pandan
– garam

Cara pembuatan:

Pembuatan agar-agar cincau:
– daun cincau dicuci hingga bersih, tiriskan
– remas-remas daun cincau dengan tangan (yang sudah dibersihkan) sambil ditambahkan air matang sedikit demi sedikit hingga keluar lendir cincau
– bila remasan daun terasa mulai mengental segera saring dengan menggunakan saringan santan
– ulangi penambahan air pada ampas (sambil diremas-remas) hingga 2-3 kali, sampai hilang lendirnya. Usahakan tiap pengulangan berganti wadah
– cincau hasil saringan diamkan hingga membeku /mengeras menjadi agar-agar/jeli

Pembuatan santan manis:
– rebus air bersama daun pandan, gula merah dan putih, garam secukupnya
– setelah mendidih masukkan santan instan, didihkan lagi kemudian angkat.
– tunggu sampai santan agak dingin. Sajikan bersama agar-agar cincau, bisa dalam keadaan santan hangat, bisa juga diberi es batu. Wuih.. maknyess, segar..!

Posted in: Culinary, Health